Langsung ke konten utama

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

A.    Pengertian Konsep Dasar Bimbingan Konseling Sosial
Bimbingan dan konseling sosial adalah proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial atau hubungan insani (human realtionship) dan memecahkan masalah-masalah sosial yang dialaminya. (Yusuf, 2009: 55).
Menurut Sukardi (2007: 55), bimbingan sosial membantu siswa untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasinya budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Bimbingan sosial menyangkut pengembangan, pemahaman tentang keragaman budaya atau adat istiadat, sikap-sikap sosial (sikap empati, altruis, toleransi dan kooperasi), kemampuan hubungan sosial secara positif dengan orang tua, guru, teman dan staf sekolah. Bimbingan dan konseling sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan sosial sekolah yang kondusif dan membangun interaksi pendidikan atau peroses pembelajaran yang bermakna (memberikan nilai manfaat bagi perkembangan potensi siswa secara optimal).[1]
B.     Tujuan Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Sosial
Bimbingan dan Konseling memiliki dua tujuan penting, yaitu:
1.      Secara teoritis, yaitu memahami tingkah laku sosial, mengendalikan tingkah laku sosial dan memprediksi tingkah laku sosial
2.      Secara praktis, yaitu memecahkan masalah sosial, seperti konflik, prasangka,

ketegangan sosial, kesukuan dan diskriminasi.
Sekalipun demikian, psikologi sosial sebagai ilmu khusus yang mempelajari tingkah laku manusia dalam lingkungan sosialnya. Baru muncul kurang dari 100 tahun yang lalu (MC. Dougall, 1908; Ross, 1908). Sebelum itu gejala perilaku manusia dalam masyarakat dipelajari oleh antropologi dan sosiologi.   
Dalam perkembangannya, psikologi sosial yang dianggap tidak memiliki peranan penting, dalam psikologi modern, psikologi sosial mendapat posisi yang penting, psikologi sosisal memberikan pencerahan tentang cara pemikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa masyarakat. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan secara sistematis, yang dilakukan para psikologi sosial. Telah menunjukan bahwa untuk memahami prilaku manusia, kita harus mengenali peranan situasi, permasalahan, dan budaya.
Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri, tetapi memerlukan bantuan dari orang lain, tanpak adanya ikatan saling kebergantungan antar satu orang dan lainnya. Artnya, kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu, manusia dituntut untuk mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak mengganggu hak orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat. [2]










C.    AspekKonsepDasarBimbingandanKonselingSosial
Selain problem yang menyangkutdirinyasendiri, individujugadihadapkanpada problem yang terkaitdengan orang lain. Denganperkataanlain, masalahindividuada yang bersifatpribadidanada yang bersifatsosial. Kadang-kadangindividumengalamikesulitanataumasalahdalamhubungannyadenganindividulainataulingkungansosialnya. Masalahinidapattimbulkarenaindividukurangmampuataugagalberhubungandenganlingkungansosialnya yang kurangsesuaidengankeadaandirinya. Problem individu yang berhubungandenganlingkungansosialnyamisalnya :
1.      Kesulitandalampersahabatan
2.      Kesulitanmencariteman
3.      Merasaterasingdalamaktivitaskelompok
4.      Kesulitanmemperolehpenyesuaiandalamkegiatankelompok
5.      Kesulitanmewujudkanhubungan yang harmonisdalamkeluarga
6.      Kesulitandalammenghadapisituasisosial yang baru.
Selain problem diatas, aspek-aspeksosial yang memerlukanlayananbimbingansosialadalah :
1.   Kemampuanindividumelakukansosialisasidenganlingkungannya
2.   Kemampuanindividumelakukanadaptasi
3.   Kemampuanindividumelakukanhubungansosial (interaksisosial) denganlingkungannyabaiklingkungankeluarga, sekolah, danmasyarakat

D.    HakekatMasalahSosialdalamPerspektifBimbingandanKonselingSosialdanIndividudalamLingkunganSosial
Bimbingan dan Konseling secara umum (dalam pola 17) memecah bidang layanan bimbingan dan konseling Pribadi dengan Bimbingan dan Konseling Sosial. Dalam perspektif Bimbingan dan Konseling, masalah sosial dibedakan dengan masalah pribadi melalui pemisahan layanan ini. Akan tetapi dalam perspektif psikologi masalah pribadi dan masalah sosial pada dasarnya sama, tidak terpisahkan dan sulit dibedakan.
Sebagai mahasiswa calon konselor kita harus lebih memahami perbedaan diantara keduanya di dalam layanan Bimbingan dan Konseling serta membedakannya dari sekedar menyangkut permasalahan-permasalahan berkenaan pribadi dan sosial (pemahaman sempit). Apabila ditinjau dari sudut padang masalahnya, masalah sosial berimpitan dengan masalah pribadi. Penjelasannya sebagai berikut :      

1. Masalah Sosial yang dimaksud adalah masalah sosial yang menyangkut diri individu, bukan masalah sosial kemasyarakatan. Masalah sosial yang dimaksud di dalam kajian ilmu Sosiologi adalah masalah-masalah sosial yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat dan obyeknya adalah masyarakat seperti pengangguran, kriminalitas, kemiskinan, perbedaan strata ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Sementara dalam Bimbingan dan Konseling, obyek masalah sosial adalah individu manusia dalam hubungan dengan individu lain.
2. Masalah sosial individu bersumber dari Masalah pribadi individu. Jika dipahami bahwa masalah sosial berkenan dengan individu, maka lahirlah nya masalah sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek atau pengaruh dari masalah pribadi yang terjadi dalam diriindividu tersebut. Misalnya, individu yang mengalami masalah pribadi disebabkan orang tuanya dirumah tidak harmonis, individu tersebut menampakkan gejala-gejala perilaku pendiam dan murung disaat disekolah dan ketika bergul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan menjadi sebuah masalah sosial yang mengucilkan diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Dapat dilihat disisi bahwa sumber utama masalah sosial yang dialami indivu adalah masalah pribadi.



[1] Sukardi D.K , 2007. Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Rineka Cipta: Jakarta, hlm. 28
[2]Dr. Bambang Syamsul Arifin, M.Si, 2015. Psikologi Sosial. Pustaka Setia: Bandung, hlm. 29

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Karier

BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Pada sekarang ini karir menjadi hal penting, banyak sekali orang yang gagal dalam karirnya dan menjadi pengangguran. Anak muda tidak tahu bagaimana berkarir dengan baik. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampun memberikaan bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak didiknya untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan bertanggung jawab, disamping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh. Anak didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi sosok yang trampil dan mampu sehingga siap memasuki tenaga kerja yang terampil, pemerintah berharap agar sekolah mampu mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga negara yang cakap. Dalam usaha untuk mempersiapkan anak didiknya, sekolah diharapkan memberi layanan bimbingan. Layanan bimbin...

Iman Kepada Kitab-kitab Allah, Malaikat dan iman kepada Rasulullah

A.     Iman Kepada Kitab-Kitab Allah 1.       Pengertian  Iman Kepada Kitab Allah Beriman kepada kitab-kitab Allah artinya mempercayaidan meyakini sepenuh hati bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia guna dijadikan pedoman hidup. Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan rukun iman yang ke-3. Beriman kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib. 2.       Fungsi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah a.        Sebagai pedoman hidup manusia yang berhubungan dengan Allah. Allah menciptakan manusia dengan tujuan agar manusia menghambakan dan menyembah hanya kepadaNya. b.       Sebagai pedoman hidup manusia yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Manusia berkewajiban unutk menjaga dirinya sendiri agar selamat di dunia dan akhirat dengan cara menjalankan perintah Alla...